Tentang Jepang

Blog ini buat untuk pecinta Negeri sakura

Pages

Kamis, 12 Maret 2015 di 17.55 Diposting oleh Unknown 0 Comments


Prasejarah
Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolithic Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Tiongkok dan Korea.

Zaman Paleolitik
            Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM. Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul (hunter-gatherer) semi-sedentism Mesolithic hingga Neolithic dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini. 

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti pertanian beras, pengairan dan permbuatan besi dan perunggu, yang dibawa serta migran-migran dari KoreaTiongkokdan bagian-bagian lain di Asia.Periode tersebut dilanjutkan periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat.
Pada tahun 538, kedatangan agama Buddha menandai berawalnya Zaman Klasik.

Zaman Klasik
Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih belum putus hingga kini.Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana menteri. 

Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa (confucianism) yang dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah istana kekaisaran di kota Heijō-kyō (kini Nara). Istana kekaisaran tersebut kemudian pindah ke Nagaoka dan lalu Heian-kyō (kini Kyoto), memulai “masa keemasan” kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode Heian.
Zaman pertengahan Jepang dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto no Yoritomo adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama masa kini.
SetelahYoritomo wafat, klan ksatria lainnyaHojo, mengambil kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281.  Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara Berperang atau periode Sengoku

Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali periode “Nanban” (”orang-orang barbar dari Selatan”) yang diisi pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia Barat. 




Sekitar masa yang sama, Oda NobunagaToyotomi Hideyoshi, danTokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski kejeniusan militernya tidak dapat disangkal.
Penjajahan terhadap Korea yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea. Tokugawa akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo (kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa, yang curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing. 

Suku Manchu menguasai Korea pada tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi dibandingkan sebelumnya.Periode pengurungan diri ini berakhir dua setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan Jepang.

 Zaman Modern
Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew C. Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan Kanagawa.Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin pada tahun 1867-8.Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar.Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer.Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam PerangTiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang.Hingga tahun 1910, Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.Awal abad ke-20 sempat menjadi saksi mata kepada “demokrasi Taisho” yang lalu diselimuti bangkitnya nasionalisme Jepang. 

Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia untuk membentuk suatu aliansi axis.Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang (1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia II.Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan pengeboman strategis terhadap TokyoOsaka dan kota-kota besar lainnya serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki.Jepang akhirnya menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945. 

Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa.Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis.Setelah pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada AS. 

Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu, Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003. sampai dengan awal tahun 2009, Jepang adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua di Dunia. 

Di tengah krisis ekonomi global yang melanda dunia, Jepang menjadi satu-satunya negara yang justru nilai tukar uangnya melejit naik, walau di satu sisi dampak negatif begitu terasa di sektor expor barang. Infrastruktur pemerintahan yang mengagumkan sejak zaman prasejarah hingga zaman modern menjadi contoh nyata betapa negara yang menjunjung tinggi kebudayaan akan terus eksis dari masa ke masa

From: Fikri Adiansyah/15/9G.

Rabu, 11 Maret 2015 di 22.23 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Budaya Jepang
Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul.Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM.
Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana.Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebanaorigamiukiyo-e), kerajinan tangan (pahatantembikar, persembahan (boneka bunrakutarian tradisionalkabukinohrakugo), dan tradisi (permainan Jepangonsensentoupacara minum tehtaman Jepang), serta makanan Jepang.
Kini Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar.Animemangamodefilmkesusastraanpermainan video,dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka memengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik merupakan ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia.
Chakinzushi, sushi yang dibungkus telur dadar tipis.
Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai: olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang.
Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka.Sebagian besar acara TV pada waktu petang dikhususkan pada penemuan dan penghasilan makanan tradisional yang bermutu. Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat dari pelbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi. Sushi memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Makanan Jepang bertumpu pada peralihan musim, dengan menghidangkan mi dingin dan sashimi pada musim panas, sedangkan ramen panas danshabu-shabu pada musim dingin.

From: Fikri Ardiansyah/15/9G

di 22.23 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Hukum Jepang
Hukum awal Jepang sangat dipengaruhi oleh hukum Cina.Sedikit yang diketahui tentang hukum Jepang sebelum abad ketujuh, ketika Ritsuryō ini dikembangkan dan dikodifikasi. Sebelum karakter Cina yang ditransplantasikan dan diadopsi oleh Jepang, Jepang punya alfabet mereka sendiri yang merekam sejarah mereka. Karakter Cina dikenal ke Jepang di abad-abad sebelumnya, namun proses asimilasi karakter ini ke dalam sistem bahasa asli mereka berlangsung pada abad ketiga. Hal ini disebabkan semangat orang Jepang untuk transplantasi budaya peradaban benua canggih, yang dicapai terutama melalui negara-negara yang berdekatan seperti Semenanjung Korea bukan langsung dari daratan Cina. Dua sistem besar filsafat manusia dan agama, Konfusianisme dan Buddha, secara resmi ditransplantasikan dalam 284-5 dan 522 AD masing-masing, dan menjadi sangat terakulturasi ke dalam pemikiran Jepang adat dan etika. David dan Zweigert dan Kotz berpendapat bahwa yang lama doktrin Cina Konfusius, yang menekankan sosial / kelompok / masyarakat harmonis daripada kepentingan individu, telah sangat berpengaruh dalam masyarakat Jepang, dengan konsekuensi bahwa individu cenderung menghindari litigasi mendukung kompromi dan konsiliasi. Selain itu, berbagai seni canggih dan teknik dalam setiap bidang produksi, seperti pertanian, tenun, pembuatan gerabah, konstruksi bangunan, obat-obatan dan penyamakan, dibawa ke Jepang oleh para imigran dari semenanjung tersebut. Pengaruh menyapu imigran ini dibuktikan dengan banyak nama asal Cina masih ada di nama-nama keluarga (Misalnya, asal Hata () klan yang memperkenalkan tenun ke Jepang adalah Qin () Dinasti Cina.nama tempat dan nama-nama kuil Shinto di bagian barat Jepang.
Aliran besar imigran dipercepat oleh kondisi internal dan eksternal. Faktor eksternal adalah ketidakstabilan politik terus dan kekacauan di Korea, serta perjuangan untuk hegemoni pusat antara dinasti Cina dan kerajaan. Gangguan ini menghasilkan sejumlah besar pengungsi yang diasingkan atau terpaksa melarikan diri dari negara mereka sendiri. Imigran ke Jepang termasuk kelas istimewa, seperti pejabat berpengalaman dan teknisi yang sangat baik. Banyak dari mereka dipekerjakan di pengadilan Jepang, dan termasuk dalam sistem peringkat resmi yang telah diperkenalkan oleh imigran sendiri. Ada kemungkinan bahwa banyak lembaga hukum lainnya juga diperkenalkan, meskipun sebagian daripada sistematis, dan ini mungkin pertama transplantasi hukum asing ke Jepang.
Selama periode ini, hukum tidak tertulis Jepang dan belum dewasa, dan dengan demikian jauh dari yang terdiri dari setiap sistem hukum resmi. Meskipun demikian, masyarakat Jepang tidak bisa berfungsi tanpa beberapa jenis hukum, namun tidak resmi. Hukum yang mengatur kehidupan sosial masyarakat dapat ditemukan dalam deskripsi umum kontemporer dalam buku sejarah Cina. Yang paling mencatat ini adalah The Record pada Pria dari Wa, yang ditemukan dalam Sejarah Wei, menggambarkan negara Jepang bernama Yamatai (atau Yamato) diperintah oleh Ratu Himiko pada abad kedua dan ketiga. Menurut cerita ini, hukum adat Jepang didasarkan pada sistem klan, dengan masing-masing klan membentuk unit kolektif masyarakat Jepang. Sebuah klan keluarga terdiri diperpanjang dan dikendalikan oleh pemimpinnya, yang melindungi hak-hak anggota dan tugas mereka dipaksakan dengan hukuman sesekali untuk kejahatan. Hukum pengadilan mengorganisir pemimpin klan menjadi struktur kekuasaan yang efektif, dalam rangka untuk mengontrol seluruh masyarakat melalui sistem klan. Bentuk hukum ini tidak jelas diketahui, tetapi mereka dapat dicirikan sebagai adat dan tidak resmi, sebagai kekuatan resmi jarang dapat diidentifikasi. Dalam periode ini, pemerintahan yang lebih kuat dan sistem hukum yang lebih maju daripada hukum klan tidak resmi dari kepala klan berjuang diperlukan efektif untuk mengatur masyarakat secara keseluruhan. Yamatai pasti pemerintah pusat pertama yang berhasil mengamankan daya yang diperlukan melalui kepemimpinan Ratu Himiko, yang terkenal sebagai dukun. Ini mengarah pada pernyataan bahwa Yamatai memiliki sistem sendiri primitif hukum, mungkin hukum pengadilan, yang memungkinkannya untuk mempertahankan pemerintah atas hukum klan yang bersaing. Akibatnya, sistem hukum secara keseluruhan membentuk pluralisme hukum primitif dari hukum pengadilan dan hukum klan. Hal ini juga dapat menegaskan bahwa sistem hukum seluruh ideologis didirikan pada postulat adat yang melekat pada keyakinan keagamaan-politik perdukunan dewa-dewa politeistis dan yang disebut Kami dan kemudian berkembang menjadi Shintoism.Masaji Chiba, "Jepang" Poh -Ling Tan, (ed), Sistem Hukum Asia, Butterworths, London, 1997 di 91. Dua kualifikasi dapat ditambahkan ke pernyataan ini. Pertama, beberapa hukum Korea harus telah ditransplantasikan, meskipun tanpa sistem, ini dapat dilihat oleh sistem peringkat dalam hukum pengadilan dan adat istiadat setempat antara imigran menetap. Kedua, hukum resmi tidak jelas dibedakan dari hukum resmi, ini adalah karena kurangnya formalitas tertulis, meskipun hukum pengadilan secara bertahap muncul menjadi hukum negara formal sejauh pemerintah pusat prihatin. Untuk alasan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pluralisme hukum primitif telah dikembangkan berdasarkan pada pengadilan dan hukum klan, sebagian dengan hukum Korea dan sangat dengan hukum adat. Ciri-ciri pluralisme hukum, namun primitif, adalah prototipe dari sistem hukum Jepang yang dikembangkan pada periode-periode kemudian ke pluralisms hukum yang lebih terorganisir.
Perkembangan modern dan Hukum Jepang Hari Modernisasi awal hukum Jepang terutama didasarkan pada sistem hukum Eropa kontinental dan kurang Anglo-Amerika elemen. Pada awal Era Meiji., Sistem-terutama Eropa hukum hukum sipil Jerman dan Perancis-adalah model utamauntuk sistem peradilan dan hukum Jepang. Setelah Perang Dunia Kedua, sistem hukum Jepang mengalami reformasi besar di bawah bimbingan dan arahan pimpinan Pekerjaan. Amerika hukum itu pengaruh terkuat, pada waktu penggantian dan pada waktu yang dilapisi ke aturan yang ada dan struktur. Konstitusi, prosedur hukum pidana, dan hukum perburuhan, semua penting bagi perlindungan hak asasi manusia, dan hukum perusahaan secara substansial direvisi. Oleh karena itu, sistem hukum Jepang saat ini pada dasarnya adalah hibrida dari benua dan Anglo-Amerika struktur hukum, dengan kuat yang mendasari "rasa" dari karakteristik Jepang dan Cina adat. Sementara aspek historis tetap aktif dalam hukum, sekarang Jepang juga merupakan dinamis sistem yang telah mengalami reformasi besar dan perubahan dalam dua dekade terakhir serta.

From: Monika Aprilia/9G/20

di 22.21 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Politik Jepang
Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang.Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang.Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan diplomatik.
Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris.Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan.Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis rendah dibubarkan.Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat.Warganegara Jepang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.
Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri.Perdana Menteri adalah salah seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis Rendah. Partai Demokrat Liberal (LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali pada tahun 1993.Pada tahun itu terbentuk pemerintahan koalisi yang hanya berumur singkat dengan partai oposisi.Partai oposisi terbesar di Jepang adalah Partai Demokratik Jepang.
Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan.Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota Parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan.Pada praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen.Menteri-menteri kabinet diangkat oleh Perdana Menteri.Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputusan Parlemen Jepang, dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet.Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk bertahan sebagai Perdana Menteri.

From: Alna Nur B./9G/06

K-On ! Green!

Sepakbola

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

Postingan Populer

    About Me

    Followers