Add caption |
Sejak periode Meiji (1868-1912),
Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model
Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan
ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih
dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di
Jepang.Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan
raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan
galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.Sebagian dari
perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu,
dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun
1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang",
yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada
tahun 1980-an.Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang
elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca
perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian
Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi
terhadap yen.Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5%
agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi
kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan
uang dalam jumlah besar.Spekulasi
menyebabkan harga saham
dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan
harga aset. Harga tanah terutama menjadi
sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak
akan jatuh.Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan
uang ketat yang dikeluarkan Bank
of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat
diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak
penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti.Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur
1990.Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka
rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal
yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi
keuangan menanggung kredit
bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman
uang dengan jaminan tanah atau saham.Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan
ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan
ekonomi global pada tahun 2000.
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang bersama Jerman dan Korea
Selatan adalah 3 negara yang pernah
mencatatkan diri sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat
sepanjang sejarah dunia, dengan PDB nominal
sekitar AS$4,5 triliun, dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok dalam keseimbangan
kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah
sektor perbankan, asuransi,
realestat, bisnis eceran,
transportasi,
telekomunikasi,
dan konstruksi.Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik,
mesin perkakas,
baja dan logam
non-besi, perkapalan, industri
kimia, tekstil, dan pengolahan makanan.Sebesar
tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa.
Distrik Minato
Mirai 21 di Yokohama. Ekonomi Jepang sangat mengandalkan sektor
jasa.Hingga tahun 2001, jumlah angkatan
kerja Jepang mencapai 67 juta orang.Tingkat
pengangguran di Jepang sekitar 4%.Pada tahun
2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas
tenaga kerja.Menurut indeks
Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat
upah per jam terbesar di dunia.Toyota
Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo,
NTT
DoCoMo, Nippon Telegraph
& Telephone, Canon, Matsushita Electric
Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun 2008.Sejumlah
326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000
atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006).Bursa
Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar
terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang
diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei
225.
Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu
negara maju dengan birokrasi
paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling
memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan
serikat buruh dilakukan setiap awal musim
semi.Budaya bisnis Jepang mengenal
konsep-konsep lokal, seperti Sistem
Nenkō, nemawashi, salaryman,
dan office lady.Perusahaan
di Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup.Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti kebangkrutan
besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan pekerjaan seumur
hidup mulai ditinggalkan.Perusahaan Jepang dikenal dengan metode manajemen
seperti The Toyota Way.Aktivisme pemegang saham sangat jarang. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.
Mobil
hibridaToyota Prius.Produk
otomotif dan elektronik
adalah komoditas ekspor unggulan Jepang.Total ekspor Jepang pada tahun 2005
adalah 4.210
dolar AS per kapita. Pasar ekspor terbesar Jepang tahun
2006 adalah Amerika Serikat
22,8%, Uni
Eropa 14,5%, Tiongkok 14,3%, Korea
Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong
Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang
adalah alat transportasi, kendaraan bermotor,
elektronik, mesin-mesin listrik, dan bahan
kimia.Negara sumber impor terbesar bagi
Jepang pada tahun 2006 adalah Tiongkok 20,5%, AS 12,0%, Uni
Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni
Emirat Arab 5,5%, Australia 4,8%, Korea
Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-mesin dan perkakas, minyak
bumi, bahan makanan, tekstil,
dan bahan mentah untuk industry.Jepang adalah negara pengimpor hasil laut
terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).Jepang berada di peringkat ke-6
setelah RRT,
Peru, Amerika
Serikat, Indonesia, dan Chili,
dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996.Pertanian adalah
sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut
sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian.
Sepanjang "masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang
pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008.Pada Februari 2007
terdapat 1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang
dari 21,2% atau 387.000 keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan
kerja pertanian sudah berusia lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya
sedikit yang bekerja di bidang pertanian.
Diperkirakan oleh pengamat ekonomi
bahwa, Jepang bersama Korea Selatan, India dan RRT akan benar-benar mendominasi
dunia pada tahun 2030 dan mematahkan dominasi barat atas perekonomian dunia.
From:
Agung Prasetyo/02/9G
Hard Rock Hotel & Casino Reno - Mapyro
Find the best Hard Rock Hotel & Casino 김제 출장샵 Reno 성남 출장안마 location with Mapyro, Hard Rock Hotel & Casino 서울특별 출장샵 Reno location, photos, location map, photos and other 파주 출장샵 vital 파주 출장마사지 information to help